Sabtu, 12 Juli 2014

HASIL PILPRES 2014: SBY Minta Pers Tidak Berpihak Secara Membabi Buta


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta institusi pers nasional dapat menahan diri dan tidak terlalu vulgar dalam pemberitaan tentang Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014.
Kepala Negara terutama meminta pers menahan diri dari pemberitaan yang dapat memicu situasi paska proses pemungutan suara Pilpres 2014 semakin tegang yang berpotensi menimbulkan bentrokan fisik secara horizontal.
“Saya serukan, ketika hadapi situasi setengah krisis, pers dan media tidak berpihak secara membabi buta. Dengan demikian pemberitaan menjadi lebih fair dan berimbang dan pers tetap mendapatkan kepercayaan dari rakyat,” ujar SBY, Jumat (11/7/2014).
Sebelumnya, SBY juga sempat melontarkan masukannya kepada institusi pers dan media massa yang memberitakan kegiatan kampanye Pilpres 2014. Kepala Negara terutama mengkritik pemberitaan media massa tersebut yang alih-alih meneduhkan suasana, justru mengaduk emosi masyarakat.
“Saya amati media masa di masa kampanye ini melakukan sesuatu yang bisa mengaduk emosi rakyat. Saya berharap dengan niat baik di masa kritis ini, mendekati kualitas demokrasi,” ujar SBY.
Sumber: bisnis.com 

SAHAM GRUP BAKRIE TERKOREKSI: VIVA Nyatakan Fundamental Perusahaan Solid


PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) menegaskan fluktuasi harga saham perseroan selama dua hari terakhir tidak berhubungan dengan fundamental perusahaan.
Perseroan menyatakan justru saat ini kinerja VIVA sangat solid dan manajemen optimistis akan mampu menjaga tren pertumbuhan bisnis yang telah berlangsung selama tiga tahun terakhir.
Corporate Secretary VIVA Neil Tobing mengatakan VIVA tengah memasuki momentum yang sangat bagus dengan dukungan kinerja anak-anak perusahaan yang terus meningkat.
Hal tersebut tercermin dari pencapaian selama 2013 dan terus berlanjut sampai kuartal I/2014.
Pendapatan VIVA pada 2013 tumbuh 34,9% menjadi Rp1,67 triliun dari 2012. Laba bersih tumbuh 45,13% menjadi Rp105,8 miliar dari 2012 senilai Rp72,9 miliar.
Sementara, pada kuartal I/2014 VIVA meraih pendapatan sebesar Rp396,48 miliar atau meningkat 27% dari 2013. Adapun, laba bersih perseroan melesat 543,8% menjadi Rp9,29 miliar.
"Secara fundamental kinerja VIVA terus tumbuh secara solid dan berkelanjutan. Oleh karena itu, fluktuasi harga saham perseroan di bursa saham dalam dua hari ini tidak mencerminkan kondisi riil VIVA,” tutur Neil dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (11/7).
Neil menambahkan, pada akhirnya investor akan rasional dan melihat prospek pertumbuhan bisnis VIVA yang tumbuh luar biasa tersebut dalam mengambil keputusan investasi.
“Sebagai emiten kami tidak dapat mengontrol pergerakan harga saham. Namun, kami bisa memastikan bahwa kinerja dan fundamental VIVA saat ini sangat solid,” ujarnya.
 VIVA menargetkan pada 2014 pendapatan tumbuh 25-30% dibandingkan dengan pencapaian 2013. Laba bersih diproyeksi melaju sekitar 15%-20%.
Peningkatan belanja iklan TV dan program siaran Piala Dunia 2014 merupakan katalis yang akan mendongkrak pendapatan perseroan tahun ini.
"Saat ini TVOne telah menjadi TV berita nomor satu dengan audience share yang tumbuh luar biasa. Demikian juga dengan ANTV yang telah berhasil menjadi televisi tier 1 untuk kategori tidak berbayar ataufree-to-air (FTA). Kinerja operasional tersebut tentunya akan berdampak positif terhadap pendapatan kami,” ucap Neil.